Dear Parents,
Ketika Anda mengharapkan anak Anda mengambil jurusan bisnis, sedangkan anak anda bersikeras untuk masuk ke jurusan culinary, kira-kira bagaimana sikap Anda ? Marah kah Anda ? Atau akankah Anda berusaha keras untuk “membujuk” anak Anda untuk mengambil jurusan yang Anda “sarankan” kepada nya ? Atau….akankah Anda berkata OK, tidak masalah….papa dan mama pasti support.
Parents, sekelumit cerita diatas adalah satu diantara sekian ribu kasus yang terjadi di dalam kehidupan keluarga kita. Ketika anak kita ingin menjadi Dokter, Pengusaha, Arsitek atau orang jaman dulu berkata menjadi Insinyur, maka kebanyakan orang tua akan berkata YA, BAGUS NAK CITA-CITAMU, PAPA DAN MAMA PASTI SUPPORT. Ketika sang anak berkata, saya tertarik pada musik, design, culinary, animasi, fine art, maka orang tua bisa mempunyai beberapa sikap yang berbeda. Ada yang mendukung, ada yang berkata tidak masalah, kembangkan itu sebagai hobi-mu, ada pula yang berkata kamu harus masuk jurusan ini atau jurusan itu. Salahkah orang tua bersikap demikian ? Penulis adalah orang tua dari 2 orang puteri, dan Penulis mengerti sekali bagaimana rasanya menjadi orang tua yang selalu menaruh harapan yang besar pada masa depan anak.
Anak bisa saja berpikir : Papa atau mama enggak mau mengerti saya, padahal sudah seringkali saya berkata kalau saya mau masuk ke jurusan ini. Sedangkan orang tua berkata : Mau jadi apa kamu setelah lulus dari jurusan itu ?
Pertanyaan-nya adalah bagaimana menjembatani perbedaan ini ? Teman baik Penulis, Mr. Alan Yip, penulis dari FUNtastic Parenting Book (best seller book di Singapore) berkata : Intinya adalah “Healthy Relationship & Healthy Communication Between Parents and Their Children”.
Parents, bagaimanakah cara Anda berkomunikasi dengan anak Anda ? Bagaimana “relationship” Anda dengan anak Anda ? Pernahkah Anda berbicara dari hati ke hati dengan Anak Anda ? Apakah anda benar-benar fokus ketika “mendengarkan” anak Anda berbicara, entah itu menceritakan tentang hobby-nya atau cerita tentang teman-teman mereka di sekolah, apakah Anda merasa pembicaraan itu penting ?”
Ketika “Healthy Communication dan Healthy Relationship” ada di tengah keluarga, maka “konflik pendapat” bisa tereliminasi, dan “acara konflik” ini pun berubah menjadi “acara brain-storming” bersama, atau acara “Curhat” antara Parents dengan anak. Melalui Healthy Communication, anak bisa memahami EKSPEKTASI orangtua, anak bisa memahami PENGORBANAN orangtua, anak bisa memahami tentang INVESTASI yang sudah diberikan oleh orangtua untuk pendidikan dan masa depan anak. Sebaliknya, Parents juga bisa memahami PASSION anak, belajar melihat trend karir di masa yang akan datang, melakukan “career research” bersama anak dan bersama mencari jalan keluar yang menghasilkan keputusan yang berakhir dengan “HAPPY ENDING”.
Parents, you deserve to see the best things happened in your life and in your children' life. Let’s build a healthy communication, BE THE ROLE MODEL FOR YOUR CHILDREN, and LOVE THEM WITHOUT CONDITIONS.